Kamis, 07 Februari 2013

Tune UP Mesin DIESEL

 Laporan Tune Up Mesin Diesel
 
 
 
1. ENGINE TUNE UP
2. PERAWATAN BERKALA

3.1 Engine Tune Up
A. Tujuan
·         Siswa dapat mengetahui satandart operasional procedure engine tune up
·         Siswa dapat menganalisa kondisi kendaraan dan komponen dari kendaraan
·         Siswa dapat menggunakan alat ukur
·         Siswa dapat melakukan penyetelan

B.  Keselamatan Kerja
·         Memasang fender cover dan sit cover untuk melindungi kendaraan
·         Memekai safety wear yang direkomendasikan
·         Mengguanakan alat kerja dengan benar
·         Memastikan lingkungan kerja dalam kondisi aman dan tidak menggangu serta terganggu dari pekerjaan lain

C. Alat dan Bahan
1. Bahan                                                                     
·         1 unit kendaraan Isuzu Panther          
·         Air Accu,  Air, Minyak rem dan ATF
·         Oli Mesin
·         Filter Solar, Filter Udara, Filter Oli

2. Alat
·         Kunci Saringan solar                                                              
·         SST saringan Oli                                                        
·         Kunci kombinasi 10, 12, 14 (mm)
·         Sambungan Panjang, sedang, pendek
·         Kunci Rachet, Bak penampung, majun
·         Radiator Tester
·         Hidrometer, fuller gauge, Kompresi Tester
·         Srew Driver + dan –
·         Kunci Ring  12,14 (mm)
·         Kunci Shok 10,12,24 (mm)
·         Kunci “T” 10, 12 (mm)
·         Batang Shok Flexsible
                                        
I. ENGINE TUNE UP
Standart Operasional Prosedure Engine Tune Up

3.1.1  Air Filter (saringan udara)
Saringan udara harus diperiksa dan dibersikan secara rutin , sebab elementnya berangsur-angsur akan tersumbat dengan debu dan tidak dapat memberikan udara yang cukup pada mesin, menyebabkan tenaga mesin turun. Mesin ini menggunakan seringan tipe kering.
·   Memeriksa filter udara
Menyemprot element dengan udara dari arah dalam sambil diputar. Tekanan tidak boleh melebihi 7kg/cm2.
  • .1.2 Fuel Filter  (saringan solar)
  1. Saringan solar yang tersumbat akan menyebabkan berkurangnya jumlah pengiriman bahan bakar ke injection pump saat dibutuhkan mesin pada kecepatan tinggi/pada beban yang besar.
  2. 3.1.2.1
  1. Memeriksa saringan solar dari kotoran.
  2. Hasil: solar dari fuel filter keruh dan berwarna coklat pekat.
  3. Kesimpulan : fuel filter harus diganti
  4. 3.1.2.2  Prosedure penggantian saringan solar.
  5. ·       Meletakkan bak di bawah saringan agar solar tidak tumpah.
  6. ·      Mengendorkan saringan solar yang bekas dengan memutar berlawanan arah jarum jam menggunakan kunci sarinagn solar.
  7. ·      Membersikan tempat pemasangan agar saringan yang baru dapat dipasang dengan sebaik-baiknya.
  8. ·      Mengoleskan olimesin ke O-ring
  9. ·       Memutar saringan  solar sampai permukaanya berhubungan.
Memutar saringan solar dengan menambah 1/3-2/3 putaran

  1. 3.1.3 Water SendimeterAir lebih berat dari solarsehingga akan berada dibawah. Pelampung lebih ringan dari air tetapi lebih berat dari solar. Oleh sebab itu, pelampung akan naik bila permukaan air dibawah solar naik. Pada saat mencapai ketinggian water detection switch(reed switch) magnet di dalam pelampung akan menghubungkan switch dan lampu indicator akan menyala.

  •    3.1.3.1 Mengeluarkan air dan kotoran dari water  sendimeter.

·      Meletakkan ujung selang plastic kedalam penampungan.
·      Mengendorkan tutup pembuangan dan menekan pompa priming beberapa kali untuk mengeluarkan airnya.
·      Mengeluarkan air, mengencangkan tutup pembuangan.
·      Memompa priming beberapa kali dan perikasa kebocoran solar.
·      Lampu indicator harus sudah mati.
·      Mengencangkan baut pembuangan angin dan memompa lagi priming pump beberapa kali untuk mengeluarkan udara.
·      Mengulang buang angin apabila mesin masih tetap belum hidup.

3.1.4 Oil filter (saringan oli)
Oli yang kotor dapat mencapai bagian-bagian mesin yang bergerak, bila saringan oli tersumbat, maka bagian-bagian (part) cenderung cepat menjadi aus. Oleh sebab itu saringan oli perlu diganti secara teratur.



3.1.4.1  Procedure penggantian oli filter.

·      Mengendorkan baut pembuangan untuk mengeluarkan oli mesin.
·      Menunggu beberapa menit kemudian mengencangkan kembali baut pembuanagan.
·      Mengendorkan oli folter dengan memutarnya berlawanan jarum jam. Menggunakan kunci saringan.
·      Membersikan tempat oli filter agar sarinagan oli yang baru dapat tepat dapasang dengan sebaik-baiknya
·       Mengoleskan oli mesin ke O-ring
·      Memutar searah jarum jam saringan oli yang baru sampai O-ring terpasang dengan baik.
·      Menggunakan kunci saringan oli dan tambah putarannya sebanyak 1/8 puataran. SST saringan oli (5-8840-0200-0) Mengisi oli mesin sisuai denagan yang dianjurkan. Tanpa oli filter : 4,5 liter, dengan oli filter : 5 liter
*Sumber : Buku Pedoman Seri TBR (TB 4JE-WE-0065 IN)


 3.1.5 Mengecek kauntitas & kebocoran  oli mesin
Menghidupakn mesin dan Periksa kebocoran oli mesin. tempat yang sering terjadi kebocoran adalah:
·     Kebocoran pada cylinder head, kemungkinan Karena pengencangan baut cover valve kurang /seal cover valve sudah rusak/terjepit.
·          Kebocoran pada oil pan, kemungkinan seal oli rusak, seal crank front rusak atau seal crank rear rusak dan seal cover timming rusak.
·  Kebocoran dekat pompa injeksi, kemungkinan seal O-ring pompa injeksi rusak.
Memeriksa ketinggian oli mesin dan tambah sampai batas spesifikasinya. Kapasitan oli mesin penuh 4.5 liter 3.1.6 Penyetelan Tali Kipas
Memeriksa tegangan tali kipas. Defleksi tali kipas 10 mm
Memeriksa tali kipas dari keretakkan dan kerusakan.
1.         Damper puli poros engkol
2.         Puli alternator
3.         Puli kipas pendingin
4.         Puli pompa oli atau puli penghubung
5.         Puli kompresor atau puli penghubung

·   Tali kipas pendingin
   Tefagangan tali kipas distel dengan menggerakkan alternator dan menekan bagian tengah tali kipas dengan kekuatan 10kg.
1.      Damper puli poros engkol
2.      Puli Alternator
Puli  kipas pendingin

 3.1.7  Menyetel Celah Katup

Akibat dari gerakan turun dan naiknya piston yang bekerja di dalam silinder mesin mengakibatkan komponen mekanisme katup dan kedudukannya mengalami getaran dan keausan serta ekspansi panas. Hal ini mengakibatkan celah katup dapat memperkecil/memperbesar. Jadi pada waktu tertentu celah(speling) katup harus diatur/distel kembali agar mesin dapat menghasilkan tenaga optimal.
3.1.7.1 Prosedure Penyetelan Katup.
·      Melepas cover valve
·      Menepatkan silinder no 1 atau no 4 pada akhir langkah kompresi dengan memutar poros engkol sampai tanda pada puli segaris dengan tanda pada jarum petunjuk.
·      Memeriksa mur breket poros rocker arm dari kekendoran. Kencangkan mur breket poros roker arm yang kendor sebelum menyetel katup
Torsi mur breket poros rocker arm
4JA1 : 5,5 kgf.m
C223 : 1,8 kgf.m                                     
 ·         Memeriksa push rod pada katup buang dan katup masuk pada no 1 apakah dapat bergerak. Apbila push rod pada katup buang dan katup masuk silinder no 1 tidak dapat bergerak bahwa piston no 4 berada di TMA pada akhir langkah kompresi.
·      Meriksa celah katup pada silinder no 1 atau no 4 di TMA pada akhir langakah kompressi
~ Stel celah katup Top 1:
SILINDER 1 = Katup In & Ex
                                                SILINDER 2 = Katup in
                                    SILINDER 3 = Katup ex                  
                                 ~ Stel celah katup Top 4:
SLINDER 2  : Katup Ex
SILINDER 3 : Katup In
SILINDER 4 : Katup In & Ex
                                    Standart celah katup In & Ex :
C223               : 0,45         (mm)
4JAI                : 0,40         (mm)
4JBI                : 0,40         (mm)
4BEI               : 0,40         (mm)
4HFI               : 0,40         (mm)
*Sumber : Basic 1 Mechanic Course (TBCAB-WE-0065 IN)
3.1.7.2 Prosedur Penyetelan Celah Katup :
·       Mengendorkan setiap baut pentetel celah     katup seperti dalam gambar
·       Memasukkan alat ukur pengukur celah katup (feeler gauge) dengan tebal yang telah ditentukan antara rocker arm dan ujung batang katup.
·       Memutar baut penyetel celah katuip sampai feeler gauge menjadi seret.
·       Mengencangkan mur pengunci secukupnya.
·   Memutar poros engkol 360 derajat.
·   Menepatkan kembali tanda pada puli poros engkol dengan tanda pada jarum petunjuk di TMA.
·  Menyetel celah katup yang belum distel seperti urutan pada gambar. 
·         telah ditentukan antara rocker arm dan ujung batang katup.
·       Memutar baut penyetel celah katuip sampai feeler gauge menjadi seret.
·       Mengencangkan mur pengunci secukupnya.
·   Memutar poros engkol 360 derajat.
·   Menepatkan kembali tanda pada puli poros engkol dengan tanda pada jarum petunjuk di TMA.
·   Menyetel celah katup yang belum distel seperti urutan pada gambar.
·   Memasang valve cover

0 komentar:

Posting Komentar